DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PROGRAM S-1 EKSTENSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JL. BUKIT DAGO UTARA NO. 25 TELP. 2509216 BANDUNG 40135
PENGAJUAN RENCANA PENYUSUNAN SKRIPSI
Nama : Brisman Sihotang
NPM : GXB 050002
Jurusan : Hubungan Internasional
NO URAIAN TOPIK JUDUL BUKU YANG TELAH DIPELAJARI
1. Perhatian dunia internasional kini tengah tercurah pada Iran. Belakangan ini Iran ditengarai sedang melakukan pengayaan uranium yang memungkinkannya membuat senjata nuklir Kepemilikan senjata nuklir menempatkan negara pemiliknya pada posisi strategis. Arti penting senjata nuklir terletak pada daya hancurnya yang dahsyat dan kemampuannya berfungsi sebagai sarana pengancam (deterrence). Iran membatalkan aktivitas pengayaan uraniumnya dengan sukarela, sebagai respons kekhawatiran Barat. Ini ditolak Iran dengan alasan bahwa instalasi nuklirnya hanyalah diperuntukkan bagi kegunaan sipil. masalah nuklir ini akan dibawa ke DK PBB yang kemungkinannya antara dilanjutkan atau dibatalkannya program nuklir Iran. Ancaman beberapa negara Barat untuk membawa masalah ini ke DK PBB dibalas Iran, yang adalah penandatanganan Non-Proliferation Treaty (NPT) dengan menyatakan akan memutuskan kerja sama di bidang nuklir dengan PBB yang selama ini telah berlangsung.
Dalam kasus proliferasi nuklir Iran ini, posisi Indonesia cukup dilematis. Hal ini disebabkan tingkat ketergantungan. Indonesia terhadap Barat masih tinggi di satu pihak, sedangkan di pihak lain, Indonesia adalah negeri yang berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Posisi inilah membuat Indonesia memberikan dukungan yang bersyarat kepada Iran dalam program nuklirnya. Indonesia hanya mendukung Teheran sejauh program proliferasi nuklir tersebut hanya untuk kepentingan damai yaitu sebagai sumber energi alternatif. Jakarta tidak mendukung Teheran jika teknologi tersebut dikembangkan menjadi bom nuklir.
Dukungan kondisional Indonesia itu adalah untuk mencegah agar Barat tidak teralienasi. Sebaliknya, jika Indonesia menolak rencana Iran secara mutlak maka tindakan itu bisa menurunkan dukungan mayoritas umat Islam terhadap pemerintah. Disamping itu, mendukung proliferasi damai Iran juga memiliki dasar strategis karena Indonesia akan melakukan hal yang sama dengan tujuan yang sama. Disamping itu, Indonesia konsisten mendukung hak Iran untuk mengembangkan energi nuklir selama untuk tujuan damai dan kepentingan sipil, bukan militer justru merupakan hal yang tidak konsisten.
1) Politik Luar Negeri Republik Indonesia
2) Analisis Politik Luar Negeri RI
3) Teori Hubungan Internasional
4) Politik Internasional
Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam Menyikapi Krisis Nuklir Iran (2005-2008)
1) Bayliss, john dan Steve Smith. 1999. The Globalization of World Politics:An Introduction To International Relations. New York: Oxford University Press.
2) Holsti, K.J. 1995. International Politics:A Framework for Analysis. Seventh Edition. New Jersey:Prentice Hall.
3) Haas, E.B. 1964. Beyond The Nation State:Functionalis and international organization. California:Stanford University Press
4) Neuman, W. Laurance.1997. Social Research Methods:Qualitative and Quantitaive Approaches. Boson:Allyn and Bacon
2. Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utama dari reaktor nuklir terdiri dari elemen bakar, perisai, moderator, dan elemen kendali. Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dari suatu unsur dapat terbelah (Uranium 235 dan Uranium 233) yang bereaksi dengan neutron lambat yang akan menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energi panas dan neutron-neutron baru.
Disinyalir Iran sedang melakukan pengayaan uranium yang memungkinkannya membuat senjata nuklir Kepemilikan senjata nuklir menempatkan negara pemiliknya pada posisi strategis. Arti penting senjata nuklir terletak pada daya hancurnya yang dahsyat dan kemampuannya berfungsi sebagai sarana pengancam (deterrence). Iran membatalkan aktivitas pengayaan uraniumnya dengan sukarela, sebagai respons kekhawatiran Barat. Ini ditolak Iran dengan alasan bahwa instalasi nuklirnya hanyalah diperuntukkan bagi kegunaan sipil. masalah nuklir ini akan dibawa ke DK PBB yang kemungkinannya antara dilanjutkan atau dibatalkannya program nuklir Iran. Ancaman beberapa negara Barat untuk membawa masalah ini ke DK PBB dibalas Iran, yang adalah penandatanganan Non-Proliferation Treaty (NPT) dengan menyatakan akan memutuskan kerja sama di bidang nuklir dengan PBB yang selama ini telah berlangsung.
International Atomic Energy Agency (IAEA) atau Badan Tenaga Atom Internasional adalah sebuah organisasi independen dengan tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) berkepentingan untuk mencari untuk mempercepat dan memperbesar kontribusi energi nuklir ke arah perdamaian, dan kemakmuran diseluruh dunia.
Dalam bidang perlucutan senjata International Atomic Energy Agency (IAEA) memainkan suatu peran untuk menjaga ketertiban dan keamanan yang dimuat dalam suatu perjanjian pada non-proliferation treaty.
1) Organisasi Internasional
2) Hubungan Internasional Kawasan
3) Teori Hubungan Internasional Peranan International Atomic Energy Agency (IAEA) dalam menangani Energi Nuklir Iran 1) Bayliss, john dan Steve Smith. 1999. The Globalization of World Politics:An Introduction To International Relations. New York: Oxford University Press.
2) Holsti, K.J. 1995. International Politics:A Framework for Analysis. Seventh Edition. New Jersey:Prentice Hall.
3) Haas, E.B. 1964. Beyond The Nation State:Functionalis and international organization. California:Stanford University Press
4) Neuman, W. Laurance.1997. Social Research Methods:Qualitative and Quantitaive Approaches. Boson:Allyn and Bacon
Judul yang disetujui : ________________________________
Pembimbing yang ditunjuk : 1. ________________________________
2. _______________________________
Bandung, Mei 2008
Yang Menyetujui,
Taufik Hidayat, Drs. M. S.
NIP. 131 656 210
Tidak ada komentar:
Posting Komentar